Dalam majalah tersebut, Nura melihat fofo orang-orang yang berjalan mengelilingi Kabah. Entah kenapa, dalam hati kecilnya Nura ingin sekali pergi ke tempat itu.
TWEET CO.ID - Saat masih kecil, Nura suka sekali membaca koleksi majalah National Geographic milik kakaknya. Dalam salah satu edisi, majalah ilmiah Amerika itu menurunkan berita tentang haji.
Kebetulan reporternya adalah Thomas Abercrombie, yang ternyata juga seorang Muslim. Dalam majalah tersebut, Nura melihat fofo orang-orang yang berjalan mengelilingi Kabah. Entah kenapa, dalam hati kecilnya Nura ingin sekali pergi ke tempat itu.
Nura tidak tahu apa yang mereka lakukan. Tapi sesuatu dalam hati Nura mengatakan bahwa itu adalah tempat yang bagus.
Awalnya Nura tidak tahu bagaimana seseorang bisa menjadi muslim. Saat dia berusia 12 atau 13 tahun, Nura berpikir bahwa perempuan tidak boleh pergi haji, karena foto-foto Thomas Abercrombie hanya memperlihatkan laki-laki saja. Namun, Nura mengaku ia tidak paham saat itu, bahwa antara jamaah laki-laki dan perempuan dipisah.
Saat tumbuh dewasa, Nura tertarik dengan dunia seni. Dia sering menggambar dan menulis serta hal-hal semacamnya. Nura teringat saat dia mulai suka menulis kata-kata Arab, meski tidak tahu apa maksudnya.
"Saya menggambar bendera Arab Saudi dan menulis kata-kata di atasnya. Saya tidak sadar telah menulis kata bismillah dan dua kalimat syahadat," kata Nura dikutip dari laman Onislam.net.
Setelah lulus SMA, Nura memutuskan menikah dan bekerja. Dia mulai melupakan obsesinya tentang Asia Selatan dan Timur Tengah. Nura tinggal dan bekerja di di Austin Texas. Dia tak mengira bahwa di tempat ini terdapat banyak orang Pakistan dan India.
"Saya mulai berteman dengan orang-orang India dan Pakistan dan saya akhirnya bertemu dengan muslim. Saya dibesarkan di daerah pedesaan sehingga tidak ada banyak Muslim dan Arab di sana," kata Nura.
Nura mulai belajar tentang Pakistan karena dia tidak tahu apa-apa tentang Pakistan dan rakyatnya. Dan menjadi sebuah kebetulan dia mulai mendengar banyak tentang Islam karena nama resmi negara Pakistan adalah Republik Islam Pakistan.
Saat itulah Nura mulai melihat kedamaian terpancar dalam diri teman-teman muslimnya. Hal inilah yang mendorong Nura untuk mengetahui Islam lebih dalam.
Dalam perbincangan dengan teman-temannya, Nura mendapati bahwa sebenarnya seseorang bisa menjadi muslim. Hal ini tentu mengejutkan Nura saat itu. Pasalnya, selama ini dia merasa telah kehilangan sisi religiusnya.
Nura rela belajar semalam suntuk dan bertanya tentang Islam kepada teman-temannya. "Saya mungkin tidur tiga atau empat jam dalam sehari dan kemudian kembali belajar tentang Islam sebelum memutuskan untuk menjadi mualaf," kenangnya.
Akhirnya, pada 31 Agustus 2002, Nura mengucapkan dua kalimat syahadat di Original Dawah Confe-rence Austin Texas.
Nura hanya ingin menambahkan bahwa Islam benar-benar agama universal. Dia sangat bersyukur Allah telah memberinya kesempatan untuk kembali menemukan Islam, jalan yang lurus. (Ism)
Tidak ada komentar: