'> Kisah Usep, anak Petani tanpa tangan dan satu kaki kuliah di Unpad - TWEET
Select Menu

ANEH

INFO

LIFE STYLE

MENARIK

UNIK

YOUR STORY

WONG CILIK

» » Kisah Usep, anak Petani tanpa tangan dan satu kaki kuliah di Unpad



TWEET CO.ID - Perjuangan adalah awal dari kemenangan. Pepatah itu patut disematkan kepada Usep Rohmat. Dia adalah mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) jurusan kesejahteraan sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Dengan segala keterbatasan fisik mahasiswa semester VI ini sudah menggapai separuh mimpinya. Dia memang tak ingin meneruskan rantai kemiskinan di keluarganya yang secara temurun hanya menjadi buruh tani. 

Usep yang terlahir tanpa dua tangan sempurna serta hanya miliki satu kaki kini mampu mendapatkan pendidikan tinggi di kampus yang dicita-citakannya. Dengan segala kekurangannya dia mampu meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,5.

Kepada merdeka.com, pria berkaca mata ini menceritakan awal mula masuk kampus yang sudah ada sejak 1957 ini. Usep sempat tak mempunyai tujuan hidup tatkala orang tuanya mengaku tak mampu membiayai kuliah. Keluarganya menyarankan semua anaknya agar bisa bantu orang tuanya di Cianjur sana. 

Usep lulus di SMA 1 Ciwidey pada 2011. "Pas beres SMA saya sempat bingung mau ke mana arah hidup saya. Saya tidak mau keluarga nantinya terus bertani," kisah Usep membuka pembicaraan. 

Dalam hati, anak ke empat dari lima bersaudara ini merasa iri melihat temannya ramai-ramai menentukan pilihan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan modal Rp 200 ribu yang diberi orang tuanya sebagai kado kelulusan, Usep memberanikan diri membeli formulir seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Usep merasa yakin bisa melewati ujian tertulis ini meski kondisi fisiknya tidak sempurna.

"Dulu saya pilihan satu ambil jurusan Ilmu Politik UI, lalu ke dua Ekonomi Syariah IPB dan ketiga Fisip Unpad," imbuh pria kelahiran 30 Desember 1993 ini.

Tak dinyana, atas restu Ilahi, pria yang mengagumi sosok Soekarno ini diterima di Fisip Unpad. Usep bahagia bukan kepalang. Kedua orang tua, Salman dan Kaesih hanya menangis terharu. 

Kabar baik itu membuat keluarganya bimbang karena jalur SNMPTN tidak membebaskannya dari uang kuliah. 

Lagi-lagi langkah Usep diuji. Usep memohon bantuan ke kampus Unpad untuk membebaskan biaya kuliah. "Saya meminta bantuan, akhirnya Unpad ngasih bantuan selama satu semester," tutur Usep.

Untuk membuktikan diri, dia akhirnya belajar dengan lebih giat lagi. karena kegigihan dan tekad Usep membuat Unpad mendaftarkannya di program beasiswa Bidikmisi. 

Akhirnya penyuka sepak bola Jerman ini pun masuk di jajaran eksklusif mahasiswa berprestasi yang tidak mampu yang menerima bantuan biaya kuliah dan biaya hidup dari pemerintah. "Sekarang pendidikan, tempat tinggal dan biaya hidup saya ditanggung," terangnya sembari memperlihatkan kondisi asrama II yang berada di lantai I.

Jika ada peluang untuk menempuh pendidikan kembali, Usep tak menutup kemungkinan akan melanjukan ke jenjang yang lebih tinggi. "Belajar itu tidak ada batasannya, kalau ada waktu dan kesempatan kenapa tidak," tuturnya yang ingin bekerja diperusahaan BUMN Pertamina ini.

Dia sedikit berpesan kepada mereka yang memiliki ketebatasan dalam tubuhnya, "Bahwa kekurangan bukanlah alasan. Di mana pun kita terlahir, apapun yang ada dalam kondisi kita, berusahalah."

"Kita harus punya keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada dalam diri kita ini bisa dioptimalkan. Kalau orang lain bisa sukses kenapa kita tidak. Kita harus buktikan dengan hal yang lebih," ucapnya lugas.

sumber : merdeka.com

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

JEJAK