Teknologi ini memungkinkan manusia memanipulasi robot untuk merespons sentuhan-sentuhan halus.
TWEET CO.ID - Sebuah tim ilmuwan asal Turki tengah mengembangkan sistem sensorik pada mereka kehilangan anggota tubuh karena amputasi. Meski menggunakan bantuan anggota tubuh buatan, para peneliti berupaya agar kemampuan sentuhan tetap bekerja seperti sedia kala.
Tim peneliti dari universitas Teknik Yildiz di Instanbul ini mengembangkan teknologi yang memungkinkan manusia memanipulasi robot untuk merespons sentuhan-sentuhan halus. Bukan hanya menggunakan bantuan kamera, tapi juga sarung tangan yang telah dibekali sensor, sehingga memungkinkan apa yang disentuh oleh robot.
"Sensor yang kami butuhkan untuk melakukan pekerjaan ini untuk menunjang pekerjaan. Menariknya kami membawa sensasi pada manusia melalui penggunaan sensor yang jauh lebih sedikit dan diimplementasikan melalui teknologi yang sudah kami miliki," ucap peneliti Utku Buyuksahin seperti dikutip laman Worldbulletin, Jumat 4 Juli 2014.
Sistem sensor yang mereka namakan penginderaan taktik dalam robot dan perangkat lainnya ini, sebenarnya telah banyak diteliti selama 30 tahun terakhir. Hasilnya selalu terbukti dapat digunakan secara luas dan dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan.
Untuk kebutuhan pengembangan ini, Buyuksahin dan tim peneliti berharap dapat memiliki paten teknologi yang dapat mengembalikan rasa sentuhan pada orang dengan kaki atau tangan palsu. Proses pengembalian sensitivitas kulit untuk merasakan benda yang disentuhnya diharapkan dapat kembali dalam waktu dua tahun.
Pada kasus amputasi, sensor sentuhan berupa pad akan dimasukkan di bawah 'kulit' kaki atau tangan palsu. Ini berguna untuk menghubungkan otak ke sistem sensor.
Hingga saat ini tim peneliti sudah berhasil menanamkan lebih dari 1 juta sensor ke dalam satu sentimeter persegi. Namun hanya 241 sensor yang diperlukan per sentimeter persegi untuk menghasilkan sensasi sentuhan. (Ism)
Tidak ada komentar: