Dalam peluncuran perdananya, 5.000 orang telah mengunjungi situs ini dalam dua pekan pertama.
TWEET CO.ID - Sebuah situs yang khusus membantu para karyawan mengetahui `harga` dirinya dan seberapa pantas perusahaan memberikan gaji baru saja diluncurkan. Adalah Turad El-Amri, seorang pemuda Saudi peminat masalah pasar tenaga kerja di Arab Saudi yang meluncurkan situs Saudiwages.com.
Kehadiran situs pelacak gaji ideal di Saudi ini terbukti mampu memikat para pekerja di Timur Tengah. Usai soft-launching pada pertengahan Juni lalu, Saudiwages.com berhasil menarik lebih dari 5.000 pengunjung selama dua minggu pertama.
Hingga 15 Agustus, pengunjung dapat melakukan cek gratis di Saudiwages sebelum versi lengkap, yang mencakup layanan tambahan, diluncurkan secara resmi.
Selain versi desktop, sebuah aplikasi berbasis Android juga sudah tersedia dan telah diunduh lebih dari 600 kali. Sementara untuk versi iOS akan tersedia di Apple Store dalam minggu ini.
"Kami pikir website ini sangat dibutuhkan di pasar tenaga kerja Saudi," komentar El-Amri seperti dikutip dari laman Saudigazzete.com, Jumat, 4 Juli 2014.
El-Amri mengatakan situs ini sengaja diciptakan untuk siapa saja yang tertarik bekerja di Arab Saudi. Besaran gaji ideal yang muncul tidak terbatas bagi orang Saudi saja atau hanya berlaku di dalam negeri.
Setelah lima tahun menggelar penelitian, tim yang dipimpin El-Amri membuat rumus untuk menghitung gaji yang adil bagi karyawan.
Untuk bisa mengunjungi situs ini, publik bisa mendaftar menggunakan akun Twitter. Selanjutnya, peminat dapat memasukkan data data pribadi, pendidikan dan kualifikasi profesional.
Proses input data ini diperkirakan memakan waktu sekitar empat menit. Hasilnya, peminat akan memperoleh laporan pribadi yang merinci gaji yang adil untuk setiap jam, harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Menurut El-Amri, perhitungan gaji ideal yang dibuat Saudiwages yang berbeda dari yang lain adalah bahwa situs ini tidak hanya memberikan kesimpulan berdasarkan jenis pekerjaan dan pengalaman. Situs ini juga menyesuaikan situasi tiap individu, dengan mempertimbangkan kebangsaan dan gender, tingkat dan tempat pendidikan, soft skill seperti perencanaan, motivasi diri dan komunikasi verbal, dan jam kerja yang diinginkan karyawan.
Perusahaan induk Saudiwages International & Ratbi Trading bekerja sama dengan organisasi-organisasi dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Afrika Selatan, Malaysia, dan Uni Emirat Arab untuk mengembangkan formula tersebut. Pada akhir tahun ini, diharapkan layanan serupa sudah meluncur di seluruh wilayah Teluk.
Sejak diluncurkan, 87 persen pengguna menyatakan gaji rekomendasi dari Saudiwages 10 sampai 20 persen lebih tinggi dari gaji sebenarnya yang mereka terima saat ini.
Namun El-Amri tetap yakin dengan situs yang dibuatnya. Dia berkilah perbedaan upah yang diterima tergantung pada permintaan dan penawaran. "Semakin banyak orang digaji rendah semakin besar pula tekanan bagi perusahaan," katanya.
Kesadaran soal besaran gaji di Saudi memang sudah mulai muncul. King Khalid Foundation baru-baru ini menyatakan bahwa keluarga Saudi berjumlah lima jiwa tidak boleh memiliki pendapatan kurang dari 8,900 riyal per bulan, sementara Departemen Tenaga Kerja juga berusaha untuk meningkatkan gaji di sektor swasta, antara lain, melalui program Nitaqat. (Ism)
Tidak ada komentar: