Bank Dunia memberikan pinjaman sebesar Rp 5,5 triliun kepada Indonesia untuk mendukung kebijakan pemerintah memperkuat sistem keuangan. Demi menekan kemiskinan.
TWEET CO.ID - Badan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman untuk Reformasi dan Modernisasi Sektor Keuangan sebesar US$500 juta atau senilai Rp 5,5 triliun kepada Pemerintah Indonesia.
Pinjaman ini diberikan demi mendukung kebijakan pemerintah Indonesia untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan, mendiversifikasi sektor keuangan, dan memperluas akses pada fasilitas keuangan demi membantu masyarakat miskin dan kelompok yang belum terlayani.
“Pengalaman global menunjukkan bahwa sistem keuangan yang mendalam dan terdiversifikasi mendukung perluasan lapangan kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan,” ujar World Bank Country Director untuk Indonesia, Rodrigo A. Chaves dalam keterangan pers Bank Dunia yang dikutip, Kamis, 3 Juli 2014.
“Akses pada fasilitas tabungan membantu mendorong konsumsi dan meningkatkan investasi, sementara layanan asuransi, contohnya untuk kesehatan dan bencana alam, dapat mengurangi kerentanan keluarga dan masyarakat, serta membantu mereka mengelola risiko yang berdampak pada keuangan mereka,” tambahnya.
Bank Dunia menilai sistem keuangan Indonesia saat ini didominasi bank dan sangat terkonsentrasi pada beberapa bank saja, sementara pelayanan keuangan di luar bank, termasuk asuransi, reksadana dan dana pensiun, masih kurang berkembang.
Itulah sebabnya pinjaman ini digelontorkan. Mendukung upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, meningkatkan pencegahan, pengelolaan dan penyelesaian krisis, termasuk kegiatan yang dilaksanakan Forum Koordinasi Sistem Stabilitas Keuangan (FKSSK), yang diharapkan pemerintah dapat membantu mencegah dan menyelesaikan krisis keuangan.
Menurut Bank Dunia, industri asuransi mikro, yang sangat tertinggal di Indonesia sebenarnya dapat melindungi jutaan keluarga dari berbagai kesulitan, seperti meninggalnya pencari nafkah keluarga atau bencana alam.
Tidak ada komentar: