Harga ayam dan bahan makanan lain mendorong terjadinya inflasi sebesar 0,43% pada bulan Juni ini. Kelompok komoditas ini menunjukkan kenaikan harga pada beberapa waktu menjelang bulan Ramadan.
TWEET CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pada bulan Juni 2014, terjadi kenaikan harga barang kebutuhan pokok (inflasi) sebesar 0,43 persen. Inflasi ini terjadi karena didorong beberapa bahan pangan.
Berdasarkan data BPS yang dikutip, Selasa, 1 Juli 2014, kelompok bahan makanan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga paling tinggi adalah daging ayam yang harganya naik sebesar 0,06 persen, bawang merah 0,05 persen, telur ayam 0,04 persen, tomat dan bawang putih yang harganya naik 0,02 persen, serta beras yang mengalami kenaikan harga 0,01 persen.
Namun, ada juga bahan pangan yang mengalami penurunan harga seperti cabe rawit yang turun 0,03 persen, cabai merah turun 0,02%, dan ikan segar yang mengalami penurunan 0,01 persen.
Selain itu, rokok kretek dan rokok kretek filter juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,01 persen sehingga menyumbang inflasi sebesar 0,06% terhadap inflasi bulan Juni ini.
Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang diberlakukan per Mei 2014 dan mulai dibayarkan pada Juni 2014 juga memberikan dampak terhadap kemampuan daya beli masyarakat.
Jika dibandingkan inflasi Juni dalam empat tahun belakang, inflasi Juni 2014 tercatat paling rendah. Kepala BPS Suryamin menyebutkan pada 2011 inflasi Juni mencapai 0,55 persen, kemudian pada 2012 bahkan melonjak pada 0,62 persen.
Suryamin menilai rendahnya inflasi jelang Ramadan menandakan pemerintah berhasil mengendalikan pangan bergejolak. Inflasi tahun kalender sebesar 1,99 persen. Kemudian inflasi tahun ke tahun mencapai 6,7 persen, dan inflasi komponen inti berada pada level 0,25 persen.
Dari 82 kota yang disurvei BPS, 76 kota mengalami inflasi, sedangkan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami Ternate sebesar 1,29 persen, sementara inflasi terendah di Tual 0,06 persen. Deflasi tertinggi dialami Maumere 0,72 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Pematang siantar yaitu sebesar 0,09 persen. (Ism)
Tidak ada komentar: